Sabtu, 11 Februari 2012

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

LAPORAN PRAKTIKUM
UJI NYALA KATION LOGAM & ALKALI TANAH
25 JANUARI 2012

·        TUJUAN :
Mengamati dan mengidentifikasikan warna nyala kation logam alkali dan alkali tanah.

·        TEORI DASAR
LOGAM ALKALI
Unsur
Warna nyala
Litium
Merah
Natrium
Kuning
Kalium
Ungu
Rubidium
Merah
Sesium
Biru

ALKALI TANAH
Unsur
Warna nyala
Berilium
Putih
Magnesium
Putih
Kalsium
Jingga-Merah
Strontium
Merah
Barium
Hijau

Salah satu ciri khas dari suatu unsur ialah spektrum emisinya. Spektrum emisi teramati sebagai pancaran cahaya dengan warna tertentu, tapi sesungguhnya spektrum itu terdiri atas beberapa garis warna yg khas bagi stiap unsur.

·        ALAT DAN BAHAN
Ø ALAT
-         Kawat platina/kawat nikrom
-         Pembakar Bunsen
-         Kaca arloji
-         Kaca kobalt

Ø BAHAN
-         HCl pekat
-         LiCl
-         NaCl
-         KCl
-         CaCl2
-         BaCl2
-         MgCl2

·        LANGKAH KERJA
1.     Taruh sedikit zat (3-4 mg) ke dalam kaca arloji.
2.     Tetesi dengan HCl pekat, kemudian larutkan
3.     Celupkan kawat platina kedalam larutan tersebut, kemudian bakar pada pembakar Bunsen
4.     Amati warna nyala api
5.     Untuk kalsium, warna nyalanya dapat dilihat secara lebih jelas menggunakan kaca kobalt

·        DATA PENGAMATAN
Unsur
Hasil jika dibakar di api
LiCl
Hijau
BaCl2
Hijau
SrCl2
Merah
NaCl2
Kuning
CaCl2
Jingga
KCl
Ungu


·        ANALISA DATA
1.     Bagaimana terbentuknya warna nyala tersebut? Jelaskan!

2.     Dari warna nyalanya yg bervariasi, apa kegunaan senyawa tersebut?
Pembuatan kembang api

·        KESIMPULAN
Warna yg dihasilkan sesuai dengan warna yg terdapat di teori dasar, kecuali pada unsur Litium. Litium seharusnya berwarna merah, tetapi pada percobaan justru menghasilkan warna hijau.

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

LAPORAN PRAKTIKUM
MENGAMATI REAKSI REDOKS SPONTAN
25 JANUARI 2012

·        TUJUAN :
Menentukan reaksi spontan dan tidak spontan

·        TEORI DASAR
SEL VOLTA : Reaksi kimia -> listrik. Katoda (+), Anoda (-).
Ø Aliran elektrolit dari Anoda ke Katoda
Ø Katoda nya (+) mempunyai harga Ered lebih positif. Biasanya reaksi reduksi.
Ø Anoda (-) mempunyai harga Ered lebih negatif. Biasanya reaksi reduksi.

Ada 3 cara untuk menghitung Esel, yaitu :
1.     Reaksi sel lengkap
Contoh :
            Ni2+ + 2e -> Ni    E= -0,25 volt (Anoda)
            Cu2+ + 2e -> Cu   E= +0,34 volt (Katoda)

K(+) red : Cu2+ + 2e -> Cu          E= +0,34 volt
A(-) oks : Ni -> Ni2+ + 2e             E= +0,25 volt
___________________________________________
Redoks : Cu2+ + Ni -> Cu + Ni2+  Esel = 0,59 volt

2.     Harga Esel dihitung langsung berdasarkan Ered

Esel = EKatoda - EAnoda

3.     Diagram / Notasi Sel
B l B2+ ll A2+ l A        Esel = …. Volt
Deret volta merupakan urutan yg disusun berdasarkan data potensial reduksi.
Li,K,Ba,Ca,Na,Mg,Al,Mn,(H2O),Zn,Cr,Fe,Ni,Sn,Pb,(H),Cu,Hg,Ag,Pt,Au. 



·        ALAT DAN BAHAN
Ø ALAT
-         Gelas kimia 2 buah

Ø BAHAN
-         Larutan CuSO4 0,1 M   
-         Larutan HCL
-         Larutan ZnSO4
-         Larutan Cu
-         Larutan Zn

·        LANGKAH KERJA
1.     Siapkan 2 gelas kimia ukuran 500 ml
2.     Masukkan kurang lebih 50 ml  larutan CuSO4 0,1 M kedalam gelas kimia 1, kemudian masukkan lempeng logam zink. Ukur suhu awal & suhu selama reaksi berlangsung
3.     Masukkan kurang lebih 50 ml larutanZnSO4 0,1 M kedalam gelas kimia 2, kemudian masukkan sepotong lempeng logam tembaga. Perhatikan & catat perubahan yg terjadi.

·        DATA PENGAMATAN
1.     Mereduksi Tembaga ditambahkan dengan seng sulfat (ZnSO4). Tidak spontan/tidak terjadi reaksi.
2.     Seng direaksikan dengan tembaga sulfat (CuSO4) : warna seng berubah menjadi hitam, maka reaksi positif / spontan.
3.     Tembaga direaksikan dengan HCL : warna tidak berubah, maka reaksi negatif / tidak spontan.
4.     Seng direkasikan dengan HCL : bergelembung dan berbusa, warna seng berubah jadi hitam, maka reaksi tersebut positif / spontan.


·        ANALISA DATA
1.     Cu + ZnSO4
Cu -> Cu2+ + 2e     E= -0,34 volt
Zn2+ + 2e -> Zn      E= -0,763 volt
     Esel = -1,103 (tidak spontan)

2.     Zn + CuSO4
Zn -> Zn2+ + 2e      E= +0,763 volt
Cu2+ + 2e -> Cu      E= +0,34 volt
     Esel = +1,103 (spontan)

3.     Cu + 2HCl -> CuCl2 + H2
Cu -> Cu2+ + 2e     E= -0,34 volt
2H+ + 2e -> H2      E= 0 volt
Cu + 2H+ -> Cu2+ + H2     Esel = -0,34 (tidak spontan)

4.     Zn + 2HCl -> ZnCl2 + H2
Zn -> Zn2+ + 2e      E= +0,763 volt
2H+ + 2e -> H2      E= 0 volt
Zn + 2H+ -> Zn2+ + H2     Esel = +0,763 (spontan)

·        KESIMPULAN
1.     Reaksi manakah yg berlangsung spontan? Jelaskan!
Spontan : Reaksi Zn, karena Zn lempengan seng bereaksi, dan E   menghasilkan (+)
2.     Apakah reaksi yang spontan (dr pertanyaan no 1) tersebut bersifat eksoterm / endoterm?
Seng bersifat endoterm karena seng bersifat oksidasi







  



Sabtu, 03 Desember 2011

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

LAPORAN PRAKTIKUM
MENGAMATI KOROSI BESI
15 OKTOBER 2011

  • TUJUAN :
Menunjukkan faktor-faktor penyebab terjadinya korosi ( karat) besi.

  • TEORI DASAR
Karat merupakan hasil korosi yaitu oksidasi suatu logam. Besi yg
mengalami korosi membentuk karat dengan rumus Fe2O3 . xH2O.
Pada proses pengaratan, besi (Fe) dalam air bertindak sebagai
pengoksidasi.
Persamaan reaksi pembentukkan karat sbb :
ANODA : Fe Fe2+ + 2e
KATODA : O2 + 4H+ + 4e 2H2O

Logam besi yg letaknya jauh dari permukaan kontak dgn udara adakn dioksidasi menjadi ion Fe2+ . Ion Fe2+ yg terbentuk bergerak dari anoda ke katoda melalui tetsan air, sedangkan electron mengalir dari anoda ke katoda melalui logam. Elektron ini selanjutnya mereduksi oksigen dari udara dan menghasilkan air. Sebagian oksigen dari udara larut dalam tetesan air dan mengoksidasi Fe2+ menjadi Fe3+ yg membentuk karat besi,
Fe2O3 . H2O


  • ALAT DAN BAHAN
  • ALAT
  • Gelas plastic yg bersih dan bening 4 buah.
  • Paku yg tidak berkarat 4 buah.
  • Plastik bening dan karet gelang 4 buah.

  • BAHAN
  • Larutan HCL 0,1 M 200 ml
  • Air 200 ml

  • LANGKAH KERJA
  1. Masukkan air kedalam 2 gelas plastik, dan masukkan larutan HCL 0,1 M kedalam 1 gelas plastik.
  2. Masukkan 4 buah paku plastik dgn posisi
  • Tenggelam semua di air
  • Tenggelam semua di HCL
  • Tenggelam sebagian di air
  • Tidur di gelas plastik kosong.

  • DATA PENGAMATAN
Pada hari pertama :
Dari keempat paku itu yg sudah mengalami perubahan terjadi pada paku tenggelam sebagian di air dan tenggelam di air, air nya mulai sedikit keruh.

Pada hari kedua :
Sudah mulai tampak perubahan dari paku yg tenggelam semua di HCL, yaitu terdapat gelembung-gelembung di sekitar paku. Namun belum tampak perubahan pada paku yg terletak di gelas plastik kosong. Sedangkan paku yg diletakkan di air bertambah karat dan air nya mulai keruh atau berwarna ke kuning-kuningan.

Pada hari ketiga :
Paku yg di larutan HCL mulai bertambah banyak gelembung disekitarnya dan air sudah tampak sedikit keruh. Paku yg diletakkan di air bertambah karat dan airnya bertambah keruh pula. Sedangkan paku yg di gelas plastik kosong tidak terjadi perubahan apa-apa.

Pada hari keempat :
Paku di larutan HCL sudah mulai berkarat, gelembung-gelembungnya pun menghilang dan air nya sudah keruh.

Pada hari kelima :
Semua paku sudah berkarat terkecuali paku yg di gelas plastik kosong.

  • ANALISA DATA
  1. Paku pada gelas manakah yg menjadi berkarat?
Paku dalam larutan HCL dan Paku dalam air
  1. Samakah kecepatn terjadinya karat pada setiap paku? Jika berbeda, urutkan paku berdasarkan kecepatan terjadinya karat.
  • Paku dalam air tenggelam semua
  • Paku dalam air tenggelam sebagian
  • Paku dalam larutan HCL
  • Paku di gelas plastik kosong
  1. Faktor-faktor apa saja yg menyebabkan besi berkarat?
Faktor yg menyebabkan besi berkarat yaitu udara(oksigen) dan air. Yang mempercepat korosi : asam, larutan elektrolit.
  1. Jika besi diganti dgn logam lain, misalnya aluminium, apa yg terjadi? Jelaskan.
Aluminium tdk akan berkkarat karena Al jenis logam reaktif sehingga tdk akan teroksidasi walau terkena air dan tdk akan tereduksi terhadap pengaruh lingkungan.

Persamaan reaksi pembentukkan karat sbb :
ANODA : Fe Fe2+ + 2e
KATODA : O2 + 4H+ + 4e 2H2O

Pada percobaan yg telah dilakukan, pengkaratan tdk dipengaruhi oleh oksigen. Karena bersifat asam pada HCL maka H+ pada katoda bertambah sehingga menghasilkan H2O yg lebih banyak pula.


  • KESIMPULAN
Besi berkarat dipengaruhi oleh asam, larutan elektrolit dan udara.

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA


LAPORAN PRAKTIKUM
UJI VITAMIN C DALAM SAMPEL MINUMAN
 

14 Oktober 2011

  • TUJUAN
Untuk mengetahui ada tidaknya kandungan vitamin C dalam sebuah
sampel minuman.

  • TEORI DASAR
  • ALAT DAN BAHAN
  • ALAT
  • Gelas Aqua
  • Sendok

  • BAHAN
  • Betadine
  • UC 1000
  • Pulpy Orange
  • Nutrisari
  • Jasjus
  • Oky Jelly Drink
  • Frutang
  • Ale-ale
  • Buavita
  • Tepung Maizena

  • LANGKAH KERJA
  1. Membuat larutan kanji : larutkan tepung maizena dalam ¼ gelas air, aduk cepat sampai semua tepung larut.
  2. Siapkan sampel minuman jeruk dalam gelas, tambahkan ½ gelas air aqua, aduk.
  3. Ambil 1 sdm larutan kanji, tuangkan dalam sampel
  4. Teteskan betadine septik 2 tetes lalu aduk, lakukan terus sampai larutan sampel berwarna biru kehitaman.
  5. Hentikan tetesan jika warna larutan sudah biru kehitaman (warna biru kehitaman menunjukkan di dalam sampel terkandung vitamin C)
  6. Catat beberapa tetes betadine yg dibutuhkan utk membuat sampel dari warna kuning menjadi biru kehitaman

  • DATA PENGAMATAN
TABEL 1
NO
NAMA SAMPEL
TAKARAN
TETESAN BETADINE
1
NUTRISARI
1 sdm
20
2
JASJUS
1 sdm
3
3
ALE-ALE
1 sdm
1
4
FRUTANG
1 sdm
1
5
BUAVITA
1 sdm
6
6
UC 1000
1 sdm
273
7
OKY JELLY DRINK
1 sdm
1
8
PULPY ORANGE
1 sdm
11

TABEL 2
NO
NAMA SAMPEL
TAKARAN
TETESAN BETADINE
1
NUTRISARI
1 sdm
20
2
NUTRISARI
2 sdm
34
3
NUTRISARI
3 sdm
60


  • ANALISA DATA
TABEL 1 :
Kami membandingkan 8 sampel yg berbeda dengan jumlah kuantitas yg sama dan hasilnya tetesan betadine yg paling banyak UC 1000 sedangkan paling rendah Ale-ale, Frutang, dan Oky Jelly Drink.


TABEL 2 :
Kami membandingkan 3 kuantitas yg berbeda dengan sampel yg sama yaitu nutrisari, dan hasilnya semakin banyak takaran nutrisarinya semakin banyak pula takaran betadine nya.


  • KESIMPULAN
TABEL 1 :
Sampel yg memiliki banyak vitamin C adalah UC 1000 dan yg tidak memiliki vitamin C adalah Ale-ale, Frutang dan Oky Jelly Drink. Hal itu terlihta dengan banyak tidaknya tetesan betadine. Semakin banyak vitamin C yg terkandung dalam sebuah minuman, maka semakin banyak pula tetesan betadine nya.


TABEL 2 :
Pada nutrisari, jika jumlah takaran (kuantitas) semakin banyak, maka kandungan vitamin C nya semakin banyak pula dan membutuhkan tetesan betadine yg banyak utk menguji kandungan vitamin C nya.


Kamis, 01 September 2011

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

LAPORAN PRAKTIKUM
MENENTUKAN PENURUNAN TITIK BEKU LARUTAN
15 AGUSTUS 2011
  •   TUJUAN
Mengamati titik beku zat pelarut (air) dan pengaruh zat terlarut terhadap titik beku larutan, serta menetukan nilai penurunan titik beku larutan.
  •    TEORI  DASAR
Titik Beku adalah suhu pada nilai tekanan tertentu, saat terjadi perubahan wujud zat dari cair menjadi padat.
PenurunanTitik Beku larutan adalah selisih antara titik beku pelarut dan titik beku larutan.
Rumus :
                         
  • ALAT DAN BAHAN
1.          ALAT 
      •  Tabung reaksi besar                                                           
      • Gelas Kimia
      • Termometer
      • Sendok
  
2.             BAHAN
      •  Pupuk Urea
      • Es Batu yg dihancurkan hingga menjadi kecil
      • Garam Kotor
      • Air  bebas mineral atau aqua dm (aqua demineralisasi)
      • Nacl
  • LANGKAH KERJA
1.      Buat pendingin dengan cara memasukkan es batu  gelas kimia dan ditambah 8 sendok garam kotor.
2.      Lalu siapkan 5 tabung reaksi masing-masing diisi
a.
Nacl
1 molal
2 ml
b.
Nacl
2 molal
2 ml
c.
Urea
1 molal
2 ml
d.
Urea
2 molal
2 ml
e.
Aquades
2 ml
3.      Memasukkan 5 tabung tersebut ke dalam pendingin


  •  DATA PENGAMATAN
No
Larutan
Titik Beku  (larutan)
1.
Aquades
11
0
2.
Urea
1 molal
-9
11-(-9) = 20
3.
Urea
2 molal
-11
11-(-11) = 22
4.
Nacl
1 molal
-5
11-(-5) = 16
5.
Nacl
2 molal
-5
11-(-5) = 16 
  • ANALISIS DATA
                                                              
                 
                                                    
  •  KESIMPULAN
Dalam percobaan tersebut, dapat kita ambil beberapa kesimpulan yaitu
1.      Titik Beku Urea 1 molal lebih tinggi dibanding Titik Beku Urea 2 molal, sedangkan Titik Beku Nacl 1 molal mempunyai perbandingan Titik Beku yg sama dengan Nacl 2 molal.
2.      Titik Beku larutan Elektrolit lebih tinggi dibandingkan dengan Titik Beku larutan Non Elektrolit.